Selasa, 05 Agustus 2014

IMPIAN SEORANG ANAK KECIL


CERITA INSPIRATIF: IMPIAN SEORANG ANAK KECIL
Berikut ini cerita tentang seorang anak petani miskin di sebuah sekolah dasar di australia di sebuah wilayah pedesaan yang cukup terpencil.

Beberapa puluh tahun yang lalu, disuatu hari saat anak ini sekolah, sang guru seni menyuruh anak didiknya untuk menggambar rumah impiannya, sangat tidak disangka anak petani miskin ini menggambar rumah yang sangat besar dan mewah.
 
Dengan keyakinan tinggi si anak merasa bahwa gambarnya bagus dan layak mendapatkan nilai A, namun apa yang terjadi ?

sang guru memberikan nilai F untuk gambarnya tersebut.
 

Anak tersebut memprotes sang guru,
"Kenapa engkau memberikan aku nilai F padahal rumah yang ku gambar sangat bagus ?"

Sang guru menjawab,
"Engkau terlalu menghayal! bagaimana mungkin engkau seorang anak petani miskin di desa kecil ini dapat memiliki rumah besar dan mewah seperti itu? sangat tidak masuk akal!!"

Rupanya anak kecil tersebut benar-benar kecewa dengan penilaian gurunya tersebut, namun dia tidak putus asa, kejadian ini membuat dia benar-benar berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.

Di akhir cerita, terbuktilah bahwa anak petani di desa terpencil tersebut berhasil mewujudkan mimpinya, ia sekarang sudah menjadi pengusaha sukses dan berhasil membangun sebuah rumah besar dan mewah seperti yang dahulu diimpikannya.

Saat rumah tersebut selesai dibuat, ia mengundang teman-teman dan warga di sekitar rumahnya, termasuk gurunya yang dahulu memberikan nilai F untuk mimpi besarnya.

Sang guru hanya bisa terdiam dan tercengang saat melihat sebuah gambar yang sudah lusuh dalam sebuah pigura yang indah, sebuah gambar rumah besar dan mewah dengan nilai F, tulisan tangan sang guru.

Pelajaran berharga yang bisa diambil dari kisah ini, jangan pernah berkecil hati jika orang-orang menertawakan mimpi-mimpi kita, jangan takut mengejar mimpi meskipun kita dianggap sebagai orang gila. Jangan khawatir, hampir sebagian besar pengusaha sukses dan orang-orang hebat di dunia ini pernah dianggap gila oleh banyak orang.
 
 
 

Pesan moral:

TIDAK MUDAH MEMANG UNTUK MEWUJUDKAN MIMPI YANG KITA INGINKAN, TETAPI KETIKA KITA PERCAYA BISA MEWUJUDKANNYA DENGAN KERJA KERAS DAN BERDOA, TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN..
TETAPLAH SEMANGAT MENGEJAR MIMPI WALAUPUN TERKADANG JALANNYA BERLIKU & SESAAT KITA TERJATUH  \m/

Kebaikan itu KEREN!


Siapa pun yang tidak menggunakan kelebihannya untuk kebaikan, akan diberikan krisis yang akan memaksanya berlaku baik kepada orang lain.

Perhatikanlah,

Mereka yang bicaranya kasar dan santai menyakiti hati orang lain, hidupnya banyak masalah dan/atau rezekinya sulit.

Jika dia banyak uang dan harta, keluarganya berantakan, dan hartanya menjadi sumber dari masalah dan fitnah.

Perhatikanlah juga,...

Orang-orang yang hidupnya bersahaja, tetapi ramah dan santun dalam berbicara dan berhubungan dengan orang lain – mungkin tidak berkelimpahan dengan uang dan harta, tetapi hatinya damai, keluarganya rukun, dan dihormati karena kejujuran dan kedekatannya kepada Tuhan.

Kebaikan hati adalah kekayaan yang kemewahannya tembus dari dunia sampai ke akhirat.

Mobil yang paling mewah, harganya turun setelah dipakai sehari, dan jadi kuno setelah model baru keluar.

Kebaikan tidak pernah kuno, walaupun sudah ada sebelum Nabi Adam, dan akan tetap keren sampai kapan pun.

Kebaikan memang lebih keren.

Mario Teguh – Loving you all as always
  


by Lim Albert
Life Surfer..
Sumber: MT Facebook

Saturday, April 14, 2012

Kisah Harimau dan Prajurit

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja mempunyai kegemaran yang tidak lazim, yakni mengukur kekuatan prajuritnya dengan cara mengadu mereka di arena aduan dengan binatang buas. Banyak tentara yang mati sia-sia karena kesenangan yang mengerikan dari raja mereka. Tetapi, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya. Karena, menentang perintah raja berarti mati! 
Suatu ketika, hari aduan kembali tiba. Telah disiapkan prajurit dan hewan buas. Dari kejauhan, terdengar suara raungan marah dan lapar seekor harimau, sehingga membuat siapa pun yang mendengar menjadi ciut nyalinya, apalagi prajurit yang akan diadu. 
Setelah sang raja duduk di tempatnya, seorang prajurit pun melangkah memasuki arena aduan dengan kepasrahan sembari berdoa, siapa tahu keberuntungan memihaknya hingga tak perlu meregang nyawa. Tak berapa lama, pintu kandang harimau pun dibuka. Segera si harimau mengaum sambil melangkahkan kakinya masuk ke arena dengan sikap waspada.
Beberapa saat, aroma ketegangan pun menghiasi suasana. Si prajurit segera menyiapkan diri untuk mempertahankan diri dari serangan harimau. Namun, sebuah keanehan terjadi. Harimau yang terlihat ganas bukannya segera menyerang dan siap memakan mangsanya, tetapi dia malah berputar mengendus-endus mengitari si prajurit tanpa menunjukkan sikap bermusuhan sama sekali.
Anehnya lagi, harimau justru berusaha mendekat ke prajurit yang tadi sudah siap melawan harimau. Prajurit makin terheran dengan tindakan harimau yang lantas menjulurkan lidahnya dan menjilat kaki si prajurit tanpa bermaksud menyakiti sedikit pun. Arena aduan pun menjadi heboh.
Raja segera memerintahkan membawa si prajurit ke hadapannya. "Hai prajurit! Apa yang telah kamu lakukan kepada harimau kelaparan itu sehingga dia tidak melahapmu, malah seakan dia tunduk dan menghormatimu? Ilmu apa gerangan yang kamu pakai? Segera beritahu rajamu ini," perintah sang raja.
"Ampun baginda. Hamba juga tidak mengerti apa yang terjadi. Hamba hanya pasrah sembari bersiap menghadapi kemungkinan terburuk yang terjadi. Tetapi, setelah melihat harimau yang tiba-tiba mendekati tanpa terlihat ingin menyerang, hamba juga segera menghentikan niat hamba mempertahankan diri.
Saat itu, kemudian hamba teringat sebuah peristiwa. Dahulu sekali, hamba pernah menyelamatkan dan mengobati seekor harimau kecil yang sedang diburu dan terluka. Dan sangat mungkin, harimau kecil itu adalah harimau yang sama yang ada di arena tadi. Kebaikan masa lalu yang telah hamba perbuat dan tidak pernah hamba ingat, ternyata telah menyelamatkan hidup hamba hari ini."
Pembaca yang luar biasa,
Kisah di atas adalah gambaran nyata dari pepatah "kita menuai apa yang kita tanam." Dan, meski cerita tadi sulit dipercaya, tetapi peristiwa semacam itu bisa terjadi di kehidupan nyata. Semua hal tersebut berhubungan dengan hukum universal tentang sebab-akibat. Walaupun kita lupa pernah berbuat baik kepada orang lain, tapi hukum Tuhan tidak pernah lupa. Pada saatnya kelak, kita pasti akan menerima kebaikan-kebaikan yang sepadan, bahkan melebihi apa yang pernah kita lakukan.
Begitu juga sebaliknya. Kita boleh saja lupa pernah berbuat jahat pada orang lain. Namun, bila saatnya telah tiba, kita pasti akan menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatan kita. Hal tersebut sejalan dengan keyakinan dan ajaran yang harus kita praktikkan, yaitu menjauhkan diri dari berbuat kejahatan yang merugikan orang lain dan selalu berbuat baik dan membantu sesama makhluk.
Untuk itu, mari terus menanamkan benih kebaikan di setiap kesempatan yang ada, baik pada lingkungan terdekat kita maupun pada sesama. Niscaya, kita akan mampu menjalani hidup dengan penuh kedamaian, kebahagiaan, dan keharmonisan.

by Lim Albert
Life Surfer..

Sumber: AndrieWongso.com

Saturday, February 18, 2012

ADA LUCUNYA DAN SEKALIGUS MIRIS

 Ini tulisan Pak Mario Teguh yang lucu tapi nyentil sekali:
WARNING
Tulisan ini bukan fatwa, karena ADA LUCUNYA DAN SEKALIGUS MIRIS, tapi yang sebaiknya diperhatikan dengan baik.

Anak miskin yang akan jadi orang kaya, bersikap:

"Selama bisa pinjam, jangan beli."

Anak kaya yang akan jadi miskin, bersikap:

"Padahal bisa pinjam, tetap beli."

Siapa pun akan pasti miskin, jika berbelanja karena takut kelihatan miskin.

Dan yang akan lama miskin adalah orang yang suka membeli yang tidak dibutuhkannya dengan uang hutang.

Tidak ada orang sukses yang mengatakan dunia ini tidak adil.

Orang yang banyak masalah, harus menghibur diri menyalahkan orang lain dan ketidak-adilan dunia.

Dan nggak fair-nya, saya yang lagi diem-diem istirahat setelah menyemangati jutaan sahabat untuk tetap bersikap baik dan memelihara kedekatan dengan Tuhan, eh! ... bisa-bisanya dia bilang:

"Hidup ini tak semudah kata-kata Mario Teguh!"

Lho? salahku ini di mana?

Orang mau mbantu, khoq malah diprotes. Ah ... geje nih orang!

Stay super!

Mario Teguh - Loving you as always
Sumber: Mario Teguh FB

by Lim Albert
Life Surfer..

Thursday, September 15, 2011

Bersyukur

Setelah lelah memeras otak untuk memenangkan persaingan dagang,
menguras emosi untuk mengatakan kata-kata tak berguna,
memendam segenap kecamuk pada keluarga,
seorang bapak datang menyapa, aku tau sekali bapak itu, orang yang gagal dalam usaha, terlilit hutang beberapa ratus juta rupiah, kabur, dan kembali lagi ke kota ini untuk merintis kembali usahanya. Kabarnya ada temannya yang berbaik hati meminjamkan modal untuknya memulai usaha lagi..
Ia menyalami saya, menyalami teman saya, dan berkata, "Apa Kabar?"
Lalu ia berkata kepada kami, dan tentunya kepada dirinya sendiri:
"Pasang surut kehidupan itu hal yang biasa,
yang tersulit untuk dilakukan manusia adalah BERSYUKUR..."

Saya terhenyak, seperti ada sentilan halus dalam hati. Butuh waktu satu malam untukku mencerna kata-kata itu.. Saat ini, saya tersenyum, sambil berucap dalam hati, "Terima Kasih TUHAN, segala syukur terdalam kuucapkan kepadaMU, karena keluarga yang lengkap dan penuh kasih sayang, karena kesehatan dan umur yang KAU beri kepada kami, karena rejeki yang terus kau lancarkan setiap hari. Tiada kata yang bisa kuucap lagi, selain Terima Kasih kepadaMU..."

by Lim Albert
Life Surfer..

Wednesday, September 7, 2011

Mengais Celah

Ketika kenyataan memberikan tantangan,
Sambil meludah memberikan cercaan,
Kuterima sebagai cambuk yang mendorongku lebih keras lagi.
Aku adalah orang yang sedang mengais di celah dunia,
Melenggak ke kanan dan ke kiri tanpa tau arah pasti,
Kadang terantuk batu jalanan,
Kadang tertusuk paku tajam,
Kadang terjatuh,
Namun aku tetap bangun, menghapus luka, dan berjalan lagi.
Aku takkan menyesali apapun.
Aku adalah pejalan kaki yang lamban,
Tapi aku takkan pernah berjalan mundur.

by Lim Albert
Life Surfer..

Thursday, September 1, 2011

Selamat Merayakan Kemenangan

Saya sekeluarga mengucapkan Selamat Merayakan Kemenangan, IDUL FITRI 1432 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin 

by Lim Albert
Life Surfer..

Thursday, July 7, 2011

Kutipan Super MT 1

Engkau yang malam ini terluka
oleh pengabaian, yang harapanmu ditepis
seperti perca usang,

Kesinilah.
...
Duduklah di sini bersamaku.

Jika hatimu gamang di ambang tangis,
ijinkanlah ia menangis tulus.

Sesungguhnya,
airmatamu adalah doa penghubung hatimu
yang dibisukan oleh pilunya pengabaian,
dengan perhatian Tuhan.

Wajah yang pasrah kepada Tuhan
adalah wajah yang terindah.

Tuhan akan menyelamatkanmu.

Aamiin

Kekayaan Tak Akan Bisa Membeli Kebahagiaan

Cerita Inspiratif : Inspirasi: Kekayaan Tak Akan Bisa Membeli Kebahagiaan
Pak Handoyo adalah seorang pengusaha paling kaya nomor 2 di kotanya. Pak Handoyo selalu mengajarkan pada keluarganya untuk menabung dan tidak boros. Meski mereka keluarga kaya, namun harus tetap bisa bijaksana dalam menggunakan uang dan harta yang mereka miliki.
Kendati begitu, Pak Handoyo tahu bahwa anak-anaknya terlalu sering bergaul dengan teman-teman dari latar belakang yang sama. Oleh karena itu, Pak Handoyo ingin memberi pandangan lain pada anaknya yang mulai remaja itu.
Suatu ketika, saat liburan sekolah tiba, ia mengajak anaknya untuk bepergian ke desa. Ia ingin menunjukkan padanya suasana pedesaan yang jauh berbeda dengan kota yang riuh dan modern. Sang anak pun melihat rumah-rumah penduduk yang sepertinya seukuran dengan garasi mobil ayahnya.
Pak Handoyo mengatakan, "Lihat, Nak. Rumah-rumah ini lebih kecil dari rumah kita. Apakah kamu bisa melihat seberapa kaya mereka?"
Sang anak melihat ke arah pemukiman yang terhampar di hadapannya. "Iya. Kita punya 1 anjing, mereka punya banyak sapi. Kita punya kolam renang, mereka punya sungai yang besar. Kita punya lampu antik di rumah, mereka setiap malam bisa melihat bulan dan bintang," jawabnya.
Kemudian sang ayah bertanya, "Lantas bagaimana?"
Sang anak kembali menjawab, "Saat kita sering beli bahan makanan, mereka menanam dan memanen sendiri. Aku punya mainan, mereka punya teman. Kita dilindungi pagar yang tinggi dan kokoh, mereka punya tetangga yang saling menyapa. Kita punya tetangga yang punya anak seumuran denganku, tapi aku hampir tak pernah bertemu dengan mereka."
Mendengar jawaban ini, sang ayah tersenyum. Sang anak kemudian menyimpulkan, "Terima kasih, Ayah. Kau telah mengajarkan aku bahwa mungkin kita kaya dan punya segalanya, tapi mungkin.. hidup bukan sekedar tentang semua itu."
Sang ayah mengangguk sambil tersenyum, "Bukan uang yang membuat kita bahagia. Tapi kesederhanaan kecil yang mereka miliki yang sebenarnya membuat seseorang bisa bahagia. Teman, keluarga, sosialisasi, keterbatasan, kerja keras, solidaritas, hal-hal seperti ini sebaiknya kau pelajari sejak muda."
"Ayah tak langsung lahir sebagai orang kaya. Ayah ingin kamu belajar bahwa kebahagiaan lebih penting dari semua yang nanti akan ayah wariskan padamu," ujarnya.
kemapanan memang bisa mencukupi kita. Seringkali kita berusaha keras untuk mencapai kemapanan dan kemakmuran. Namun, hidup tidak selalu mengenai kemapanan.
Sembari mencukupi materi, jangan lupa untuk selalu berbagi dan mengasihi. Hidup akan kosong bila kita hanya memikirkan target kerja dan materi, sementara tak diimbangi dengan tawa bahagia bersama mereka yang kita sayangi.

1

KASIH SAYANG IBU TAK AKAN TERBALAS

                                       Cerita Islami: KASIH SAYANG IBU TAK AKAN TERBALAS

Seorang Ibu yang sudah tau reta dengan rambut yang penuh uban dan juga kulit yang sudah keriput  terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau,
 
ditemani seorang anaknya yang sudah cukup mapan dan berkeluarga.
 
1


Si ibu bertanya ” itu burung apa nak yg berdiri disana ??”
“Bangau mama” anaknya menjawab dengan sopan.

 
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
“Itu yang warna putih burung apa nak?”

sedikit kesal anaknya menjawab ” ya bangau mama !!”

Kemudian ibunya kembali bert
anya..
” Lantas itu burung apa ?”
Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang…

Dengan nada kesal dan membentak si anak menjawab
“ya bangau mama !!. kan sama saja!.. emangnya mama gak liat dia terbang!!!”

Air menetes perlahan dari sudut mata si mama sambil berkata pelan..

”Dulu 26 tahun yang lalu aku memangkumu dan menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yg sama untuk mu sebanyak 10 kali,
sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali,
tapi kau membentak ku 2 kali..”

Si anak pun terdiam tak bisa berkata-kata dan merasa bersalah, dan perlahan kemudia memeluk ibunya sambil meneteskan air mata.

Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang Ibu/mama kepada kita?

Sayangilah Mama/Ibu-mu dengan sungguh-sungguh karena syurga berada di telapak kaki Ibu.

Sebesar apapun seorang anak membalas jasa ibunya tidak akan pernah mampu menandingi kasih sayang dan pengorbanan Ibu/mama untuk kita anak-anaknya.

Jangan Lupa ya para orangtua ajarkan ayat ini kepada anak-anak kita agar kelak lahir generasi muda yang taat dan ikhlas berbakti kepada ibu Ayahnya.
 
1
 
 

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik".( QS. Al-Isro':23)

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah.'Wahai Tuhanku!' Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."(QS. Al. Isro':24)
 
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab 
(hari kiamat). (Q.S Ibrahim Ayat 41) 
 
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata,
 
‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’
Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,
 
‘Ibumu’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’
Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’
 
Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” 
(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) 
 
1
 
(“Dan seandainya mereka (kedua orangtua)  memaksamu untuk menyekutukan-Ku yang kamu tidak memiliki ilmu akannya, maka jangan ta’ati keduanya namun perlakukan mereka di dunia secara ma’ruf. Dan ikutilah jalan mereka yang kembali kepada-Ku. Kemudian kepada-Ku lah kalian semua akan kembali, maka kelak akan Aku jelaskan kepada kalian apa-apa yang selama ini kalian kerjakan..” )
(Q.S. Luqman: 15)


 
Ingatkah sewaktu kita masih kecil dulu ???
kita selalu ingin tahu hal-hal baru..
Kita sering bertanya banyak ha, ini itu kepada kedua orangtua kita
 
Ingatkah..
sewaktu kita masih kecil kita sering menyusahkan mereka dengan meminta ini itu dengan memaksa & marah-marah..
Yang kita ketahui saat itu..
Dalam benak kita..
Kedua orangtua kita memiliki uang..
Meskipun pada kenyataannya mereka harus bekerja keras mencari uang, meminjam uang sana-sini tanpa sepengetahuan kita..
Agar yang kita butuhkan terpenuhi..
 
Selagi mereka berdua masih hidup bersama kalian saat ini..
dan sebelum mereka dipanggil ALLAH SWT & dijemput satu persatu oleh malaikat Izrail..
jadilah anak yang tidak membuat kesal mereka berdua dengan tingkah laku kalian...
dan jadilah anak yang berbakti
bukan anak durhaka..
 
Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.
Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.
Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.
Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.
Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.
Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.
Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.
Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.
Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.
Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.
Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.
Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.
Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.
Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.
Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.
Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu. 
 
Quote from me:
 
Sebaik-baiknya hadiah seorang anak bagi orangtuanya bukanlah harta duniawi.
Harta Duniawi tidak akan dibawa Mati..
tapi apakah yg bisa kamu berikan kelak dialam kubur & akhirat bagi keduanya.. 
 
 
Coba merenung sejenak & cobalah tarik nafas yang dalam..
Lihat kembali album fotomu bersama kedua orangtuamu dulu..
Hal apa saja yang belum dan sudah kamu perbuat untuk Ibumu ?

 
Tidak ada seorang Ibu yang berdoa agar anak yg dilahirkannya kelak menjadi
seorang perampok, seorang koruptor, seorang penipu, seorang pemerkosa, seorang pembunuh, seorang berandalan,
Bagaimana persaaan Ibumu ketika kamu termasuk salah satu diantaranya ?
Tentunya beliau akan Sedih bukan..?
 
Naluri Seorang Ibu akan berdoa agar anaknya menjadi seseorang yg shaleh/sholehah dan berguna bagi bangsa dan agamanya..

INILAH FAKTA KEBOHONGAN DARI SEORANG IBU, YG WAJIB DIKETAHUI SEORANG ANAK :
 
  • Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tidak lapar."
     
  • Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tidak suka daging, makanlah, nak.."
     
  • Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata, "Istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk.."
     
  • Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."
     
  •  Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana."
     
  • Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa-apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu. Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan-diri kita, tetapi beliau tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan- dirinya.
     
Semoga semua anak di dunia ini, bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu...!! karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim TUHAN untuk menjaga kita..terima kasih BUNDA...
 
 
1

Rela Makan Hanya dengan Garam demi Anak jadi Sarjana


Kisah Inspirasi: Rela Makan Hanya dengan Garam demi Anak jadi Sarjana
Nana Muhana (76), warga Kampung Sumur Wangi, RT 02/09, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor, ini hanya mengandalkan penghasilannya sebagai buruh serabutan untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga menyandang gelar sarjana.
Tak jarang, wanita berdarah Pariangan ini harus menikmati nasi dan garam agar buah hatinya itu dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  
Jatuh bangun Nana Muhana dan suaminya, Ustadi (alm), menghidupi keluarganya. Untuk makan sehari-hari dan menyekolahkan anak, ia hanya mengandalkan dua penghasilan yang tak jelas dari penghasilan bercocok tanam di lahan orang dan saat sore hari menjadi guru ngaji.
  
Dari pagi hingga siang hari, Nana membantu suaminya bercocok tanam di lahan seluas 300 meter persegi. Lahan itu benar-benar dimanfaatkan seoptimal mungkin. Dirinya menanam padi, pepaya, ubi dan singkong. Itu pun keuntungan hasil penjualan harus dibagi kepada si pemilik lahan.
  
Sementara pada sore hari, Nana mencari penghasilan lain dengan mengajarkan mengaji ibu dan anak di sekitar rumahnya. Meskipun begitu, Nana tak pernah mengeluh atau pun putusasa. Jusru, ia malah semakin tegar menghadapi cobaan Tuhan yang diberikan kepadanya.
  
Nana pun terpukul etika harus menghidupi buah hatinya itu seorang diri. Pasalnya, suaminya, Ustadi, meninggal dunia, dengan meninggalkan satu anak perempuan bernama Badriah. Tak hanya guncangan jiwa yang dialami wanita ini, kondisi ekonominya pun semakin gonjang-ganjing.
  
Meskipun begitu, senyum wanita ini tetap terlihat mengembang, seolah tak ada beban dan terus mensyukuri nikmat sang pencipta yang diberikan kepadanya. Selang beberapa tahun, Nana menemukan belahan jiwanya. Kondisi ekonomi Nana mulai terbantu dengan kehadiran Muslim (77) sebagai teman hidupnya.
  
Namun, Nana tetap masih menekuni pekerjaan yang sama. Begitu pula dengan suaminya. Muslim bekerja sebagai buruh tani, serupa dengan suami pertamanya. Dari perkawinannya dengan Muslim, Nana dikaruniai tujuh anak, terdiri atas empat laki-laki dan tiga perempuan, yakni Mashut, Elwani, Sopiah, Doni, Istikhori, Ali Mustofa, dan Tasyiah.
  
Sepasang suami istri ini harus menghidupi delapan anak di sebuah rumah yang terbuat dari anyaman bambu. Namun, keluarga miskin ini tetap bertahan menantang kerasnya dunia dengan terpaksa memeras keringat dan banting tulang di ladang orang.
  
Tak jarang, Nana dan Muslim harus makan dengan nasi dengan lauk garam agar dapat menyisihkan penghasilannya untuk biaya sekolah anak. Bahkan, dirinya rela makan satu hari sekali agar bisa tetap menabung untuk membiayai sekolah si buah hati
.“Nasi garam menjadi hal yang biasa untuk dinikmati saya dan suami. Kami terpaksa melakukan itu agar anak saya tak menjadi generasi yang putus sekolah, seperti saya,” ucap Nana Muhana saat ditemui Radar Bogor (Grup JPNN) di rumahnya, kemarin.
  
Menurutnya, warisan yang berarti bagi si buah hati adalah ilmu pengetahuan. Sebab, dengan ilmu, seseorang akan jauh dari garis kemiskinan dan dapat bermanfaat bagi orang lain di sekitarnya. “Saya tidak ingin anak saya harus putus sekolah seperti saya. Sebab, bagaimanapun penerus saya harus lebih baik daripada keadaan saya saat ini,” ucapnya sambil sesekali meneteskan air mata.
  
Kini kedelapan anaknya itu kondisinya lebih baik daripada kondisi ibunya di masa lalu. Badriah anak pertamanya lulusan S1 UIKA dan kini menjadi guru SD di Budi Agung. Sementara anak keduanya, Mashut menyandang gelar Sarjana Pendidikan di UIKA dan kini menjadi ketua di sebuah yayasan swasta.
  
Kemudian, Elwani lulusan SMA dan kini bekerja di sebuah posyandu. Selanjutnya, Sopiah lulusan Diploma 3 di Universitas Pakuan (Unpak) dan menjadi guru tsanawiyah. Sementara Doni menyandang gelar sarjana jebolan Universitas Islam Negeri (UIN).
Kemudian Tasyiah sampai jenjang Madrasah Aliyah (MA) dan kini bekerja menjadi guru di sebuah sekolah. Selanjutnya yang terakhir Istikhori kuliah sampai S2.
  
Nana dan Muslim kini tersenyum lebar. Perjuangannya menghidupi kedelapan anaknya membuahkan hasil. Hal ini terlihat dengan kondisi buah hatinya yang jauh lebih baik dibandingkan kondisi ekonomi Nana beberapa tahun lalu. Bahkan, kemajuan anaknya itu membawa berkah bagi dirinya dan suami.
  
Ekonomi kedua orang tua ini jauh lebih baik dari beberapa tahun silam. Kini ia masih menekuni aktivitas keagamaannya sebagai guru ngaji. Bahkan, Nana aktif di dalam sebuah Majelis Taklim (MT) Nurul Huda. Terkadang wanita yang sudah mulai bungkuk ini kerap kali menyempatkan diri ke pondok pesantren milik anaknya yang bernama Darul Mutaqin.
Tak jarang, sesekali ia menghabiskan waktu dengan bercengkrama bersama cucunya, saat cucunya itu meluangkan waktu datang ke rumahnya yang penuh dengan kesederhanaan.

Quote:
Kamu tau kan kalau menyontek itu tidak boleh? Coba berpikir ke depan, nak. Kamu cari ilmu aja udah pake cara yang nggak berkah. 
Lantas gimana nasib keluarga kamu, yang kelak kamu beri makan pakai ilmumu ini? Berkah nggak?
—   
Seorang guru. 

Kenapa Orang Yang Tidak Shalat Tetapi Rezekinya Banyak ?


Kenapa Orang Yang Tidak Shalat Tetapi Rezekinya Banyak ?
Kenapa Orang Yang Tidak Shalat/Beribadah Tetapi Rezeki dan Hartanya  Banyak ?

Bang, bagaimana tuch ada orang yang ngga sholat tetapi rizki berlimpah, ma'siyat melulu, maaf bang, sampai berzina tetapi dikantor malah naik pangkatnya, korupsi malah semakin sukses?
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Kfrb-KJt_JhyphenhyphenxmCx2PZz1rdGSB0Vyp-xZaSAq73aXoEdhbXp1l6F3Vj4SsJBbEEMA3k8N4ejYqt1Ko9O_0SHa2bCfAQZvvePxgYzExAIyQO7uTShGqLDdd02R54YeAg1r02-tmUiFNyA/s1600/hadis+harta+bhk.jpg
 
 
 
Sahabatku, dunia ini ujian. Diuji dg ni'mat bersyukur dg taat atau tidak, diuji musibah bersabar taat atau tidak. Kalau pun ma'siyat sukses itu "istidraj" namanya, azab yang tertunda.
 
Rasulullah bersabda,
"Bila kamu melihat Allah menganugerahkan kenikmatan kpd seorang, sementara ia terus dalam ma'siyat, maka itulah "istidraj". Lalu beliau membaca surah Al An'am 44-45,
 
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yg telah diberikan kpd mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dg apa yg telah diberikan kpd mereka, Kami siksa mereka dg sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang yg zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam" (HR Thabrani).
 
Sekali lagi simak surah Al Fajr ayat 15-16,
"Adapun manusia yg diuji dg keni'matan dunia, ia mengira Tuhannya memuliakannya, sedangkan mereka yg diuji dg kesusahan rizki, ia mengira Tuhannya menghinakannya. Jangan begitu manusia...".
 
So mulai saat ini jangan pernah iri hati pada siapapun, jangan sibuk mengurus mereka yg sukses dalam ma'siyat kecuali mendoakannya agar meraih hidayah Allah dan ber'da'wah jika mampu...
 
 
https://sulvisuardi.files.wordpress.com/2014/01/wpid-screenshot_2014-01-27-22-37-26-1.png?w=640
 
 
Sibukkanlah pada muhasabah diri agar kita bukan hanya menjadi hamba yg sabar dari ujianNya tetapi pandai mensyukuri ni'matNya...aamiin.
 
 
1
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kita paling tidak bisa lepas dari sifat yang satu ini. Jika memiliki harta berlebih, handphone yang smart, yang terlihat mentereng dan mahal, pasti ingin sekali dipamer-pamerkan. Selalu berbangga dengan harta dan perhiasan dunia, itulah jadi watak sebagian kita.
Semoga Allah memberikan taufik pada kita untuk merenungkan surat berikut ini.
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2) كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4) كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (5) لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (7) ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (8)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin. (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu) (8).” (QS. At Takatsur: 1-8)

Saling Berbangga dengan Anak dan Harta
Inilah watak manusia saling berbangga dengan keturunan dan harta. Lihatlah bagaimana jika kita memiliki anak yang pintar, pasti akan dibanggakan. Begitu pula ketika kita memiliki harta mewah, sama halnya dengan hal tadi.
Ibnu Jarir menyebutkan tafsiran ayat “أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ” dari Qotadah. Maksud ayat tersebut adalah seperti menyatakan, “Kami lebih banyak dari keturunan si fulan, atau keturunan A lebih unggul dari keturunan B. Kebanggaan itu semua melalaikan hingga mereka mati dalam keadaan sesat.” (Tafsir Ath Thobari, 24: 598-599)
Yang dimaksud berbangga di sini adalah dalam harta sebagaimana tafsiran sebagian ulama. (Lihat Tafsir Ath Thobari, 24: 599)
Ibnu Katsir berkata, “Kecintaan terhadap dunia, kenikmatan dan perhiasannya telah melalaikan kalian dari mencari akhirat. Hal itu pun berlanjut dan baru berhenti ketika datang maut dan ketika berada di alam kubur saat kalian menjadi penghuni alam tersebut.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 442)
Al Hasan Al Bashri berkata mengenai ayat di atas, “Berbangga-bangga dengan anak dan harta benar-benar telah melalaikan kalian dari ketaatan.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 442)
http://karyadigital.files.wordpress.com/2013/02/530859_560931437253347_1144478979_n.jpg
Harta dan Kebanggaan akan Sirna
Berbangga-bangga seperti di atas sehingga membuat lalai dari ketaatan baru berhenti ketika seseorang masuk ke alam kubur.
Dari Qotadah, dari Muthorrif, dari ayahnya, ia berkata, “Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat “أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ” (sungguh berbangga-bangga telah melalaikan kalian dari ketaatan), lantas beliau bersabda,
يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى - قَالَ - وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ
Manusia berkata, “Hartaku-hartaku.” Beliau bersabda, “Wahai manusia, apakah benar engkau memiliki harta? Bukankah yang engkau makan akan lenyap begitu saja? Bukankah pakaian yang engkau kenakan juga akan usang? Bukankah yang engkau sedekahkan akan berlalu begitu saja?” (HR. Muslim no. 2958)

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَقُولُ الْعَبْدُ مَالِى مَالِى إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلاَثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ
Hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim no. 2959)

Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
Yang akan mengiringi mayit (hingga ke kubur) ada tiga. Yang dua akan kembali, sedangkan yang satu akan menemaninya. Yang mengiringinya tadi adalah keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali. Sedangkan yang tetap menemani hanyalah amalnya.” (HR. Bukhari no. 6514 dan Muslim no. 2960)
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَتَبْقَى مِنْهُ اثْنَتَانِ الْحِرْصُ وَالأَمَلُ
“Jika manusia berada di usia senja, ada dua hal yang tersisa baginya: sifat tamak dan banyak angan-angan.” (HR. Ahmad, 3: 115. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Al Hafizh Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq menyebutkan biografi Al Ahnaf bin Qois –nama yang biasa kita kenal adalah Adh Dhohak-, bahwasanya beliau melihat dirham di genggaman tangan seseorang. Lantas Al Ahnaf bertanya, “Dirham ini milik siapa?” “Milik saya”, jawabnya. Al Ahnaf berkata, “Harta tersebut jadi milikmu jika engkau menginfakkannya untuk mengharap pahala atau dalam rangka bersyukur.” Kemudian Al Ahnaf berkata seperti perkataan penyair,
أنتَ للمال إذا أمسكتَه ... فإذا أنفقتَه فالمالُ لَكْ ...
Engkau akan menjadi budak harta jika engkau menahan harta tersebut,
Namun jika engkau menginfakkannya, harta tersebut barulah jadi milikmu. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 443)
Kenapa dikatakan harta yang disedekahkan atau disalurkan sebagai nafkah itulah yang jadi milik kita? Jawabnya, karena harta seperti inilah yang akan kita nikmati sebagai pahala di akhirat kelak. Sedangkan harta yang kita gunakan selain tujuan itu, hanyalah akan sirna dan tidak bermanfaat di akhirat kelak.

Sekali-kali Lihatlah Orang di Bawahmu
Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata,
أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِي أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي وَلَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي
Kekasihku yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): (1) Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku. ...” (HR. Ahmad, 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim no. 2963)

Al Ghozali –rahimahullah- mengatakan, “Setan selamanya akan memalingkan pandangan manusia pada orang yang berada di atasnya dalam masalah dunia. Setan akan membisik-bisikkan padanya: ‘Kenapa engkau menjadi kurang semangat dalam mencari dan memiliki harta supaya engkau dapat bergaya hidup mewah[?]’ Namun dalam masalah agama dan akhirat, setan akan memalingkan wajahnya kepada orang yang berada di bawahnya (yang jauh dari agama). Setan akan membisik-bisikkan, ‘Kenapa dirimu merasa rendah dan hina di hadapan Allah[?]” Si fulan itu masih lebih berilmu darimu’.” (Lihat Faidul Qodir Syarh Al Jaami’ Ash Shogir, 1/573)

Mengapa Mesti Berbangga-bangga?
Mengapa kita mesti berbangga-bangga, sedangkan harta hanyalah titipan.
Mengapa kita mesti berbangga-bangga, sedangkan harta yang bermanfaat jika digunakan dalam kebaikan.
Semua yang digunakan selain untuk jalan kebaikan, tentu akan sirna dan sia-sia.
Seharusnya yang kita banggakan adalah bagaimana keimanan kita, bagaimana ketakwaan kita di sisi Allah, bagaimana kita bisa amanat dalam menggunakan harta titipan ilahi.
Al Qurthubi pernah menerangkan mengenai ayat berikut ini,
آَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al Hadiid: 7).

Beliau berkata, “Hal ini menunjukkan bahwa harta kalian bukanlah miliki kalian pada hakikatnya. Kalian hanyalah bertindak sebagai wakil atau pengganti dari pemilik harta tersebut yang sebenarnya. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya untuk memanfaatkan harta tersebut di jalan yang benar sebelum harta tersebut hilang dan berpindah pada orang-orang setelah kalian. ”
Lantas Al Qurtubhi menutup penjelasan ayat tersebut, “Adapun orang-orang yang beriman dan beramal sholih di antara kalian, lalu mereka menginfakkan harta mereka di jalan Allah, bagi mereka balasan  yang besar yaitu SURGA.” (Tafsir Al Qurthubi, 17/238)

Raihlah surga Allah, raihlah jannah-Nya. Itulah yang mesti kita cari dan kita kejar.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا
Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikanSesungguhnya kepada Allah-lah tempat kalian semua kembali.” (QS. Al Ma’idah: 48)
Al Hasan Al Bashri mengatakan,
إذا رأيت الرجل ينافسك في الدنيا فنافسه في الآخرة
Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.
Ya Allah, jauhkanlah kami dari sifat sombong dan membanggakan diri dalam hal harta dan dunia. Karuniakanlah pada kami sifat qona’ah, selalu merasa berkecukupan.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf –menjauhkan diri dari hal haram- dan sifat ghina –hidup berkecukupan-) (HR. Muslim no. 2721)
 
 
 
Makhluk Apakah yang Paling Membingungkan di Dunia ini ?Jawabannya "Manusia",
Karena dia "Mengorbankan Kesehatannya" hanya "Demi uang";
Lalu dia "Mengorbankan Uang-uangnya demi Kesehatannya kembali".

Lalu dia "Sangat Khawatir" dengan "Masa Depannya", sampai' dia "Tidak Menikmati Masa Kini";
akhirnya dia "Tidak Hidup di Masa Depan atau pun di Masa Kini";
dia "Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati",
lalu dia "Mati" tanpa "Benar-benar Menikmati" apa itu "Hidup".

Friends, bersyukurlah apa yang selama ini kita dapati dan kita nikmati. Karena kita tidak akan tahu, apa yang akan terjadi hari esok.
~» Ketika lahir dua tangan kita kosong...
ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong...

~» Waktu datang dan waktu pergi kita tidak membawa apa²...
~» Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan..
~» Jangan minder karena miskin dan hina oleh manusia yg sombong dengan pinjaman oleh Allah SWT di dunia ini..
Kelak mereka akan ditanya darimana dan dikemanakan harta yg telah dititipi oleh Allah SWThttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz34qQYRkgQf0hoZyru8lfwdPGkcEIlvBEkBTFt5s4JQvA6WuEWSuwqBqO4jYhFj8NjDueBKsho5amluNnzjr3Eyx8I7htLWX_xjWNf3jpK6DDMOfwbo99ghPOcXSGp4vpybBb32d8LXgi/s1600/mencari-rezeki.png



 
~» Bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita didunia ini hanyalah pinjaman...
~» TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun kehebatan kita...
~» TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita...
~»Datang ke dunia ditemani oleh Tangis.....
Pergi dari dunia juga ditemani oleh Tangis.....

~» Maka dari itu TETAPLAH BERSYUKUR, dalam segala keadaan apa pun, dan HIDUPLAH disaat yg benar-benar ada dan nyata utk kita, yaitu SAAT INI, bukan dari bayang2 MASA LALU maupun mencemaskan MASA DATANG yg belum lagi tiba..
yang penting , lakukanlah sesuatu yang bermanfaat dan menjadi ladang pahala saat ini , detik ini karena kesempatan untuk itu belum tentu muncul di detik berikutnya , bersyukurlah bila anda masih mampu bernafas saat ini , detik ini ,
Ingat !!, ketidak kekalan bisa hadir setiap saat ,
kita tidak bisa prediksi , mana yg datang duluan, ketidak kekalan atau hari esok.

~» Karena kita hadir kedunia tidak membawa harta apa-apa dan kembali juga tidak membawa harta apa-apa...
Hanya pahala (karma) kebaikan atau dosa (karma) kejahatan yang dapat kita bawa. yg kelak akan dipertangung jawabkan..
HIDUPLAH DENGAN SEDERHANA..
JANGAN BERMEWAH-MEWAHAN..
http://www.syaifulmaghsri.com/wp-content/uploads/2014/04/fabiayyi-ala-irobbikuma-tukadziban-artinya-fabiayyi-aalaaa-irobbikumaa-tukadziban-Fabiayyi-ala-fabiayyi-ala-irobbikuma-tukadziban-fabiayyi-aalaaairobbikumaa-tukadziban-fabiayyi-ala-i-robbikuma-tukadziban-fabiayyi-alaa-.jpg

Melamar Seorang Gadis Yang Sudah Lama Di Cintainya


CERITA ISLAMI: Melamar Seorang Gadis Yang Sudah Lama Di Cintainya
Pada suatu hari, ada seorang lelaki yang sudah siap menikah, ia pun memberanikan diri untuk melamar seorang wanita solehah pujaan hatinya yang sudah lama ia pendam, ia tidak ingin pacaran karena ia tau, hal tersebut adalah perbuatan dosa.
Dengan penuh percaya diri, iapun mengendarai sebuah motor butut, serta mengenakan baju yang sederhana, tak lama..
ia pun akhirnya sampai ke sebuah rumah calon mertua.

Setelah mengetuk pintu, mengucapkan salam, dan mengutarakan maksud kedatangannya. Sang Bapak yang melihat motor dan melihat penampilan dirinya dari atas sampai bawah berkata dan melakukan percakapan:

Bapak: "Kamu sudah punya kerjaan tetap?"
Lelaki: "Saya nggak punya kerjaan tetap Pak.. *sambil tersenyum* "
Bapak: "Jadi kamu nggak punya penghasilan tetap dong? *tanya sang calon mertua* "
Lelaki: "Betul sekali Pak.."
Bapak: "Lalu.. Nanti, anak saya mau dikasih makan apa? *dengan nada cukup keras*"
Lelaki: "Nasi dan lauk pauk tentunya pak *mencoba kembali tersenyum* "
Bapak: (mulai kesal dan agak terlihat marah)
          "Nanti mau tinggal dimana?, kerjaan kamu juga nggak tetap!"

Lelaki: "Di rumah tentunya Pak.."
Bapak: "Memangnya kamu sudah punya tanah atau rumah? Rumah siapa?"
Lelaki: "Bisa di rumah Bapak.., rumah orang tua saya.., atau rumah saya kelak Pak kalau sudah ada uangnya.. "
Bapak: "Yang serius kamu, jangan bercanda..! *mulai sedikit emosi* "
Lelaki: "Saya serius Pak, saya siap lahir batin untuk menikahi putri Bapak.."
Bapak: "Tapi anak saya penghafal Al-Quran, dia lulusan pesantren tahfidz. Sekarang sudah 15 juz hafalannya. Bagaimana pemahaman agama Islammu ? Apa kamu bisa membaca Al-Quran? Apa kelak kamu sanggup membimbingnya dikala dia melakukan kesalahan?"

Lelaki: "InsyaAllah Pak.., hafalan Al-Quran saya baru 20 juz. 10 juz lagi akan saya hafalkan bersama putri Bapak jika memang dia jodoh saya.." *ia pun mencoba membuka Al-Quran kemudian mencoba untuk membacakannya saat itu dengan suara yg merdu dan tartil*
Bapak: Memandang ke arah anak perempuannya *sejenak suasana mendadak Hening*


Ternyata..,
Sang Bapak hanya menguji kesungguhan sang pemuda tersebut, karena bagi Sang Bapak sendiri..

yang penting Sang putri dinikahi seorang pemuda yang punya KOMITMEN KEISLAMAN dan juga dapat TANGGUNG JAWAB di Dunia dan Akhirat.

Sang Bapak yakin, Allah SWT akan memberikan rizki yang tidak terduga bagi orang yang bertakwa pada-Nya.

Hingga akad nikah dan walimah pun akhirnya tiba dan dilaksanakan.

Keluarga wanita pun kaget dan terkejut, karena ternyata resepesi pernikahan begitu mewah dan penuh berkah.
Yang hadir pun orang-orang dengan pakaian yang bisa dibilang cukup mahal...

Saat malam pertama, sang wanita solehah yang sudah jadi istri yang halal bertanya pada suaminya tersebut..

Istri: "Suamiku, kenapa kau katakan kau tak punya pekerjaan tetap dan penghasilan tetap. Tapi resepsi pernikahan kita begitu terbilang cukup mewah?"

Suami: "Istriku yang cantik dan solehah, aku memang tak punya pekerjaan tetap, karena pekerjaanku kadang hanya mengontrol bagian tempat usahaku saat ini untuk memastikan semuanya berjalan semestinya. Karena tempat usahaku ada di 5 tempat. Uang resepsi tersebut adalah hasil tabunganku dimasa muda dulu yg sudah aku persiapkan untuk pernikahanku.."

Istri: (Wajahnya terlihat keheranan) "Terus, masalah gak punya penghasilan tetap?"

Suami: "Iya, bukan bermaksud untuk sombong.. penghasilanku memang tidak seperti orang kantoran yang Tetap. Penghasilanku... Kadang , kadang 10 juta, 50 juta.."

Istriku: "Terus kenapa waktu datang melamar ke rumah, kau hanya pake baju sederhana dan motor yang jelek?"

Suami: "Istriku yang cantik dan solehah, itu karena aku ingin kamu menerimaku bukan karena kekayaan, ketampanan atau karena kepopuleranku.

Tapi aku ingin kau menerimaku apa adanya. Ini kunci mobil untukmu, dan rumah ini adalah foto rumah yang akan kita tinggali nanti. Mudah-mudahan kita bisa membina generasi ahli quran disini dan membina anak-anak yang soleh dan solehah", tapi ingat kita tidak boleh sombong, karena kekayaan ini hanyalah titipan Allah SWT, ia bisa saja mengambil kembali semuanya kelak bila Ia menginginkannya..

Istri: "Alhamdulillah, aku mencintaimu karena Allah suamiku "
Suami: "Aku juga..,  aku mencintaimu apa adanya. Karena Allah"http://seteteshidayah.files.wordpress.com/2012/09/seks-islami-247x300.jpg

 
Keesokan paginya merekapun berjalan-jalan dengan sepedah ontelnya dengan penuh cinta dan mesra
https://tausyah.files.wordpress.com/2012/09/menikah.jpg?w=300&h=227


Semoga semua wanita yang belum mendapatkan jodoh,
mendapatkan jodoh terbaik, lelaki penuh kejutan yang soleh tentunya.
Dan semoga semua lelaki, dipermudah rizkinya dengan cara yang halal.

Agar bisa jadi calon suami yang bisa dibanggakan istrinya karena ke solehannya.
Tidak perlu kaya di dunia, yg terpenting adalah kaya ilmu agama, dan bisa mengamalkannya..

agar nantinya kita  bisa kembali berjodoh dan dipertemukan dengan orang yg kita cintai kelak di akhirat..
Aamiin :)
 
1

 
 
Kalau MENIKAH hanya karena KECANTIKAN
Jika sudah gak cantik pasti dilupakan

KalaU MENIKAH hanya karena POPULARITAS
Jika sudah tidak populer pasti ditinggalkan

Kalau MENIKAH hanya untuk menyalurkan SYAHWAT

Jika sudah tidak bisa meladeni pasti diduakan

Kalau MENIKAH hanya karena KEKAYAAN
Jika sudah miskin dan tak punya apa-apa pasti dijauhi

Kalau MENIKAH karena ALLAH..
Maka kekurangan kan dilengkapi
Kelemahan akan ditutupi
Kelebihan akan disyukuri
Karena..
MENIKAH untuk ibadah
MENIKAH untuk sakinah
MENIKAH untuk bertemu di JANNAH